Bukittinggi--Rumah Tahsin danTahfiz Bunga Biru yang berlokasi di RT 02, RW 03 Kelurahan Birugo didirikan berawal dari ide kelompok Dasawisma dan juga itu merupakan salah satu dari program Pemerintahan Bapak Erman Safar dan juga Buya Marfendi dimana disetiap kelurahan akan berdiri satu Rumah Tahfiz.
Seperti yang disampaikan pengelola Rumah Tahfiz Desmi Alvina, di Rumah Tahfidz pada Jum'at (30/12), bahwa Rumah Tahfiz ini diwujudkan karena banyak anak-anak yang sepertinya ingin belajar mengaji seperti magrib mengaji.
"Beruntung karena sekarang sudah tidak dalam kondisi Covid-19 jadi kita mulai mengadakannya di sore hari saat pulang dari MDA, , " ucap Desmi.
Lanjut dikatakannya, Alhamdulillah anak anak sangat antusias mengikutinya dan kamipun dari pengelola juga sangat mendapat motivasi dari anak-anak tersebut.
"Kami berharap mudah-mudahan kedepannya ini akan lebih baik lagi dan juga akan ada perhatian dari pihak-pihak seperti Pemerintah Kota Bukittinggi demi panjangnya usia dari Rumah Tahfiz ini dan berharap kami akan lebih maju lagi dan akan lebih meningkat lagi prestasi dari Rumah Tahfiz ini kedepannya, " harapnya
Menurut Desmi, tujuan kita juga untuk memperbaiki SDM dari anak-anak kita dalam bidang agama terutama sekali dalam bacaan Al-Qur'an mereka.
"Untuk pembelajaran di Rumah Tahfidz ini, kita menerima anak-anak mulai dari belajar Iqra, sampai belajar Al-Qur'an.Jadi usia anak-anak kami juga ada yang masih TK, juga SMP, yang sudah Khatam pun mereka bisa mempelajari dan memperbaiki bacaan terutama sekali Tajwid nya, " urainya.
Ia menambahkan, Rumah Tahfiz Kelurahan Birugo ini tidak memungut biaya sepeserpun jadi semua gratis mulai dari biaya buat guru pengajar ataupun pendamping.
"Kami juga memberikan baju seragam gratis ini tujuannya untuk mereka mempunyai motivasi yang lebih tinggi lagi untuk belajar.Jadi setiap satu kali dalam satu Minggu yakni hari Minggu karena mereka belajar nya agak lama dari jam 13.30 WIB sampai jam 17.00 WIBsore kami juga menyediakan makanan untuk mereka agar mereka tidak keluar buat jajan .
"Untuk biaya operasional kami punya donatur jadi kami mempunyai 2 guru tetap dan mereka langsung berhubungan dengan donatur dan tidak melalui pengelola agar langsung ke rekening si Ustad dan Tenaga pengajar, " imbuh Desmi.
Dan buat operasional seperti makanan, untuk biaya listrik dan lain lain, Alhamdulillah juga ada donaturnya, namun jika tidak ada donatur diupayakan pihak pengelola akan membantu.(Linda).